JURNAL PENELITIAN
Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
PEMAKNAAN AYAT AL-QURAN DALAM MUJAHADAH (STUDI LIVING QURâAN DI PP AL-MUNAWWIR KRAPYAK KOMPLEK AL-KANDIYAS)
Article Info | ABSTRACT | |
Published date: 27 Mar 2016 |
AbstractDEFINITION OF THE VERSES OF THE QURâAN IN MUJAHADAH (THE STUDY OF THE LIVING QURâAN IN PP AL-MUNAWWIR KRAPYAK AL-KANDIYAS COMPLEX). The Qurâan as a guideline of life for Muslims and became the authoritative source in the realm of social reality has developed its meaning. Relation to the development of meaning in Al-Qurâan is the potential of the Qurâan itself that keeps studied and preserved in the realm of the theoretical and praxis. In the theoretical realm of the Qurâan continues to experience the reconstruction of understanding, reconstruction is related to the Qurâan itself, as is the case. About what enclosing the Qurâan when down and what is contained in the Qurâan itself. Both of them does not close the possibility to continue to be developed with different variants of the science to be an approach in digging the content of its science value, such as sociology, anthropology, historiy, and hermeneutic. On the other hand the study of praxis, in relation to the Qurâan is how the verses of the Qurâan are understood and practiced. This study assesses the reality of the society with the Qurâan. In that sense, the strive of mujahadah devotee community when interacting with verses of the Qurâan which become the practices and had a magical and mystical power. Because in practice a conviction verses are read when mujahadah contains a value that cannot be expressed. So the verses of the Qurâan become alive amongst the people, but itâs merely as a discourse and perception, it also confines the substantial meaning of a verse which contained in it when being interpretated or takwil. Keyword: Al-Qurâan, Living, Mujahadah. AbstrakAl-Qurâan sebagai pedoman kehidupan bagi umat Islam dan menjadi sumber otoritatif dalam ranah realitas sosial telah berkembang maknanya. Kaitannya dengan perkembangan makna dalam Al-Qurâan adalah potensi Al-Qurâan sendiri yang terus dikaji dan dilestarikan dalam ranah teoretis dan praksis. Dalam ranah teoretis, Al-Qurâan terus mengalami rekonstruksi pemahaman, rekonstruksi ini berhubungan dengan Al-Qurâan itu sendiri, seperti halnya tentang apa yang melingkupi Al-Qurâan ketika turun dan apa yang terdapat dalam Al-Qurâan itu sendiri. Kedua hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk terus dikembangkan dengan berbagai varian ilmu untuk dijadikan pendekatan dalam menggali kandungan nilai keilmuannya, seperti sosiologi, antropologi, sejarah, dan hermeneutika. Di sisi lain, kajian praksis, kaitannya dengan Al-Qurâan adalah bagaimana ayat-ayat Al-Qurâan dipahami dan diamalkan. Dalam kajian ini, menilai realitas masyarakat dengan Al-Qurâan. Dalam arti, pergulatan masyarakat pengamal mujahadah ketika berinteraksi dengan potongan ayat Al-Qurâan yang dijadian amalan-amalan dan mempunyai daya magis dan mistis. Sebab, dalam keyakinan pengamal ayat-ayat yang dibaca ketika mujahadah mengandung nilai yang tidak dapat diungkapkan. Sehingga, ayat-ayat Al-Qurâan menjadi hidup di tengah-tengah masyarakat, namun itu hanya sekadar bacaan dan persepsi. Hal ini sama juga mengurung makna subtansial ayat yang terkandung di dalamnya ketika ditafsir atau ditakwil. Keyword: Al-Qurâan, Living, Mujahadah.Â
Copyrights ©
2016 |